rasanya bingung dan kalut jika sudah membicarakan masalah percintaan dalam keluarga, mungkin pikiran dari 4 orang dalam keluarga berbeda-beda, karena itulah saya tidak pernah menceritakan masalah percintaan dalam keluarga. mungkin orang lain memiliki lebih dari 10 cinta monyet, tapi saya hanya memiliki 1 cinta monyet, dan setelah itu saya melakukanya secara serius, saya tidak terbiasa memberitahu keluarga jika memiliki orang special,, terbiasa diam saja sampai mereka bertanya,, dan biasanya yang bertanya lebih dulu yaitu ade, ibu dan baru ayah berbicara.
Orang rumah tidak akan paham tentang saya jika sedang memiliki "pacar" , mereka paling hanya menebak jika saya sedang menerima telpon (karena saya jarang sekali menerima telpon, kecuali orang rumah, pacar atau teman dekat ). tak banyak lelaki yang mendekati saya, dan hanya beberapa saja yang pernah menjadi orang special dalam hidup saya sampai detik ini. Lelaki yang saya kenalkan pada keluarga pun di respon baik, tapi ibu dan ayah tak pernah berkomentar banyak, paling-paling yang komentar hanya ade,, berkomentar tentang tingkah laku atau sikap yang pertama kali di lihat. Ayah tidak pernah bertanya langsung pada saya tentang pasangan , sumber informasinya adalah ibu, dan ibu yang bertanya pada saya tentang percintaan.
ketika hubungan saya dan si pacar sudah cukup lama, ayah pun akan bicara tentang bibit bebet bobot, terkadang sebal jika mendengarnya, seperti misal bagaima jika ini atau itu, bagaimana jika begini atau jika begitu, bagaimana bisa begini atau begitu, memang nanti begini atau begitu, memang dia begini atau begitu, masih banyak lagi. mungkin itu memang benar dalam mencari pasangan kita harus mengetahui,, dia berasal dari mana, apa asal usulnya, memiliki apa saja dia,, kelak nanti bisa menjamin kita atau tidak,tapi jika di pikir lagi jika terlalu banyak kriteria rasanya terlalu berlebihan, mungkin itu terlalu selektif..
hey dad, saya baru berumur 20 tahun bahkan belum genap. janganlah terlalu membicarakan tentang bibit bebet bobot.. jika hari ini saya berpacaran dengan orang sukses apakah nanti saya akan bahagia atau akan berjodoh denganya, dan jika hari ini saya berpacaran dengan teman sebaya apakah itu akan menjadi selamanya, belum tentu juga dia akan menikah dengan saya. ini adalah masa masa remaja,, dimana petualangan cinta baru di mulai, jika seseorang bergonta-ganti pasangan bukan berarti dia seorang playgirl tetapi dia berusaha mencari yang terbaik.
pikiran saya sebagai wanita pun tidak sependek itu, terbuai karena rasa cinta. kelak saya pun berpikir ingin memiliki keluarga yang cukup, layak , umum seperti yang lain. tapi saat ini apa salah jika saya menjalin hubungan dengan teman sebaya, toh nanti kami bisa sama-sama merangkak dalam karir, kami juga tidak mungkin seperti ini terus, lelaki pun pasti akan berpikir ke depan , agar bisa menafkahi wanitanya secara layak dan umum seperti orang lain. Ini belum berarti hubungan yang serius,, tapi ini juga bukan berarti main-main, kami menjalaninya dalam tahap saling memahami dalam menjalani hubungan.
so,, pahami anakmu ini pa..
Orang rumah tidak akan paham tentang saya jika sedang memiliki "pacar" , mereka paling hanya menebak jika saya sedang menerima telpon (karena saya jarang sekali menerima telpon, kecuali orang rumah, pacar atau teman dekat ). tak banyak lelaki yang mendekati saya, dan hanya beberapa saja yang pernah menjadi orang special dalam hidup saya sampai detik ini. Lelaki yang saya kenalkan pada keluarga pun di respon baik, tapi ibu dan ayah tak pernah berkomentar banyak, paling-paling yang komentar hanya ade,, berkomentar tentang tingkah laku atau sikap yang pertama kali di lihat. Ayah tidak pernah bertanya langsung pada saya tentang pasangan , sumber informasinya adalah ibu, dan ibu yang bertanya pada saya tentang percintaan.
ketika hubungan saya dan si pacar sudah cukup lama, ayah pun akan bicara tentang bibit bebet bobot, terkadang sebal jika mendengarnya, seperti misal bagaima jika ini atau itu, bagaimana jika begini atau jika begitu, bagaimana bisa begini atau begitu, memang nanti begini atau begitu, memang dia begini atau begitu, masih banyak lagi. mungkin itu memang benar dalam mencari pasangan kita harus mengetahui,, dia berasal dari mana, apa asal usulnya, memiliki apa saja dia,, kelak nanti bisa menjamin kita atau tidak,tapi jika di pikir lagi jika terlalu banyak kriteria rasanya terlalu berlebihan, mungkin itu terlalu selektif..
hey dad, saya baru berumur 20 tahun bahkan belum genap. janganlah terlalu membicarakan tentang bibit bebet bobot.. jika hari ini saya berpacaran dengan orang sukses apakah nanti saya akan bahagia atau akan berjodoh denganya, dan jika hari ini saya berpacaran dengan teman sebaya apakah itu akan menjadi selamanya, belum tentu juga dia akan menikah dengan saya. ini adalah masa masa remaja,, dimana petualangan cinta baru di mulai, jika seseorang bergonta-ganti pasangan bukan berarti dia seorang playgirl tetapi dia berusaha mencari yang terbaik.
pikiran saya sebagai wanita pun tidak sependek itu, terbuai karena rasa cinta. kelak saya pun berpikir ingin memiliki keluarga yang cukup, layak , umum seperti yang lain. tapi saat ini apa salah jika saya menjalin hubungan dengan teman sebaya, toh nanti kami bisa sama-sama merangkak dalam karir, kami juga tidak mungkin seperti ini terus, lelaki pun pasti akan berpikir ke depan , agar bisa menafkahi wanitanya secara layak dan umum seperti orang lain. Ini belum berarti hubungan yang serius,, tapi ini juga bukan berarti main-main, kami menjalaninya dalam tahap saling memahami dalam menjalani hubungan.
so,, pahami anakmu ini pa..