Jumat, 03 Desember 2010

i dont know..

hari ini saya sedang bersantai di rumah..
tapi,, bingung ...

setelah kejadian beberapa hari yang lalu ITU,, jika kembali ke rumah rasanya saya tidak ingin berkomunikasi dengan ayah saya. ketika saya sedang duduk dengan secangkir teh pun, sebelum berangkat Dines dia pun menasehati, dengan bercerita tentang ia muda dulu,, pengalaman-pengalaman tentangnya. dan menyangkut pautkannya dengan saya. seperti biasa dia berbicara BIBIT BEBET BOBOT lagi. Bosan rasanya jika mendengar itu, tapi memang benar itu demi kelangsungan hidup kita, tapi saya tidak suka jika bibit bebet bobot itu terasa diganti menjadi harta gelar jabatan. Rasanya tidak mungkin jika saya membalikkan kata atau menyeka pembicaraan orang tua, katanya "tidak sopan" tapi terkadang ketika orang tua itu salah pengertian mereka terkadang tidak mau mendengar nasehat dari anaknya karena merasa mereka lebih berpengalaman, lebih mengerti tentang kehidupan. Saya tidak membantah mengenai bibit bebet bobot,, itu memang baik untuk di pikirkan sebagai pertimbangan, saya hanya memikirkan untuk saat ini dan mungkin bisa untuk seterusnya agar si ayah bisa percaya pada saya, bisa sedikit memberikan kebebasan untuk masa muda saya, karena wanita umunya hanya sedikit waktu untuk bersenang-senang sebelum melepas masa lajangnya, karena kisaran umur 23 keatas rata-rata wanita sudah berpikir untuk melakukan pernikahan, terlebih jika si pria itu terpaut beberapa tahun lebih tua dengan wanita.

saya berpikir, "ayolah kita buktikan sama orangtua kita, kalo kamu MAMPU dan aku juga akan berusaha membantu semampu yang aku bisa". Saya kurang suka sifat ayah yang terkadang kurang bisa menghargai orang lain, mungkin karena pengaruh lingkungan pekerjaannya yang lebih dominan dengan orang-orang berpangkat tinggi. Saya tidak pernah bisa menebak apa yang sebenarnya ayah inginkan,, dia selalu berkata "ini demi kamu kamu juga nantinya" tapi terkadang caranya tidak pernah bisa saya terima,, bahkan sering membuat saya menangis karena hal-hal yang ayah inginkan. Atau mungkin dia terlalu protect terhadap saya, sehingga terkadang memberikan ancaman atau teguran, itu lah kesalahanya terkadang pikiranya terlalu panjang kedepan, sahingga berpikiran yang aneh-aneh.

Ibu bilang, "kalo kamu punya temen kenalkan sama orang rumah, supaya bisa di arahkan". Rasanya enggan melakukan itu,, bukan karena malu,, tapi karena saya sudah paham watak-watak ibu dan ayah, mereka tidak akan melakukan apa yang di katakan, apalagi jika pertama bertemu, mereka lebih sering menjaga jarak, itu yang sangat saya BENCI.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar