aBouT evErytHing
cinta, kehidupan, pengalaman :D
Minggu, 22 Mei 2011
Rabu, 18 Mei 2011
18 MEI 2011, sebelum berangkat UTS
ini sebenarnya bukan masalah, gw juga gak tau mungkin sampe saat ini masih ada yang suka buka-buka semua akun jejaring sosial gw, yang masih nguntit gw, dan nyari tau kalo pikiran dia itu tepat..
silahkan saja cari tau tanya aja semua temen gw, dan memang kenyataannya gw menyudahi hubungan bukan karena alasan itu, perasaan yang nentuin, ada banyak hal yang buat kenapa gw berubah bukan karena orang ketiga. gak banyak orang yang tau ceritanya, unek-unek gw selama ini, buat apa gw umbar-umbar..
hanya, teman-teman kita tanyanya sama gw, karena lu kaya batu yang tenggelem ke dalam air. gak mau liat, gak mau denger dan gak mau bicara. Ketika ngomong sama orang lain serasa dirinya yang merasa benar, gw hanya ingin ngelurusin aja, gw ngerasa hubungan udah gak beres dari liburan semester 6. GW gak bilang karena gw berpikir untuk siapa tau hubungan ini bisa di perbaiki lagi bisa terasa menyenangkan lagi dll. Tapi nyatanya selama 1 tahun gini-gini aja terus, hal-hal kecil aja gak bisa jadi menyenangkan karena kemauan kita beda. gw udah berusaha ikutin kebiasaan-kebiasaan, tapi kenapa gw yang harus selalu ikutin kebiasaan-kebiasaan itu. bukannya dalam hubungan harus saling melengkapi????
Mungkin menurut pikirannya gw udah salah jatuh lagi ke lubang yang sama, yang di bilang "tukang main tangan". gw gak pernah bilang dia main tangan, gw cuma bilang dulu dia galak, sering ngancam dam gertak hampir mau nampar gw.. kenapa gw mau deket lagi ?? karena dia berubah selama hampir 3 tahun terakhir setelah gw putus dari dia. Dia pendekatan sama orang tua, sama keluarga gw, dia bisa buktiin sama bokap gw kalo dia memang serius dan berani ngomong langsung sama bokap gw. dan ada masalh apa dengan mantan-mantan gw, mungkin mantan-mantan gw memang bermasalah, makanya gw putus di tengah jalan sama mereka. kenapa harus di umbar sama orang-orang tentang kejelekan mantan-mantan gw..
gw ngerasa gak diterima apa adanya aja dengan keadaan gw GEMUK !! semua yang pernah jadi cowo gw, gak pernah ada yang nyuruh gw kurus, gw tau mungkin demi kebaikan gw, tapi harusnya berpikir lagi, sebelum ngejalani nhubungan.. kalo gak siap dengan keadaan gw ya silahkan anda atau saya yang menyudahi, jangan memaksa dengan kata MENGARAHKAN. Selalu ngerasa cemburu kalo lagi kumpul sama temen-temen cewe, ngerasa gak di perhatiin?? udah sama-sama dewasa. Gw jalan sama keluarga cemburu juga, katnya " kalo bales smsnya lama" ya udah jelas keluarga nomer 1 buat gw. Siapa yang ngerti sih disini?? siapa yang harus dewasa?? . Gw punya cita-cita belum gw pegang itu cita-cita , tangan gw udah di tangkis gak boleh megang cita-cita itu, dengan pikiran takut nanti keluarga gak ke urus. kita berasal dari keluarga yang sama, ayah kita sama-sama satu profesi kenapa pikiranya aneh gitu?? Emang kaya kerja pabrik yang kerja rodi berdiri seharian gak bisa pegang handphone , gak bisa ngasih kabar? anak ingusan di jalanan di biarin aja?? presiden aja bisa ngurus anaknya. Terus buat apa gw sekolah tinggi-tinggi?? buat anak gw juga nanti buat keluarga gw nanti.
Sekarang terserah anda bagaimana menilainya, jika ingin mengambil kesimpulan silahkan. Untuk apa saya merengreng kronologis cerita , toh akhirnya anda tetap saja menilai saya jelek.
Kamis, 27 Januari 2011
iseng sekali
Minggu, 16 Januari 2011
para pengangguran yang eksis ^^
beberapa hari yang lalu,, gw dan temen-temen yang lain kaya biasa k kampus niatnya ya untuk kuliah... tapi setelah sampe kampus,, dosen pada gak ada,, ada yang belum dateng, ada yang mau kuliah lah,, bla.. bla.. bla.. akhirnya ujung2nya narsis deh di depan kampus,, hhee ;P
si pacar jail banget,, mau lagi ngpain ge,, tukang ngeganggu ,, gw tau dia gak suka di foto,, jadinya gw suruh temen gw si gea jepret fotonya diem-diem,, tapi kayanya dia nyadar,, jadi gini ne fotonya.. hheeuu ;P
yah,, kaya gitu tu kelakuannya,, gak mau banget di foto.. hhaa ;D
Jumat, 03 Desember 2010
i dont know..
tapi,, bingung ...
setelah kejadian beberapa hari yang lalu ITU,, jika kembali ke rumah rasanya saya tidak ingin berkomunikasi dengan ayah saya. ketika saya sedang duduk dengan secangkir teh pun, sebelum berangkat Dines dia pun menasehati, dengan bercerita tentang ia muda dulu,, pengalaman-pengalaman tentangnya. dan menyangkut pautkannya dengan saya. seperti biasa dia berbicara BIBIT BEBET BOBOT lagi. Bosan rasanya jika mendengar itu, tapi memang benar itu demi kelangsungan hidup kita, tapi saya tidak suka jika bibit bebet bobot itu terasa diganti menjadi harta gelar jabatan. Rasanya tidak mungkin jika saya membalikkan kata atau menyeka pembicaraan orang tua, katanya "tidak sopan" tapi terkadang ketika orang tua itu salah pengertian mereka terkadang tidak mau mendengar nasehat dari anaknya karena merasa mereka lebih berpengalaman, lebih mengerti tentang kehidupan. Saya tidak membantah mengenai bibit bebet bobot,, itu memang baik untuk di pikirkan sebagai pertimbangan, saya hanya memikirkan untuk saat ini dan mungkin bisa untuk seterusnya agar si ayah bisa percaya pada saya, bisa sedikit memberikan kebebasan untuk masa muda saya, karena wanita umunya hanya sedikit waktu untuk bersenang-senang sebelum melepas masa lajangnya, karena kisaran umur 23 keatas rata-rata wanita sudah berpikir untuk melakukan pernikahan, terlebih jika si pria itu terpaut beberapa tahun lebih tua dengan wanita.
saya berpikir, "ayolah kita buktikan sama orangtua kita, kalo kamu MAMPU dan aku juga akan berusaha membantu semampu yang aku bisa". Saya kurang suka sifat ayah yang terkadang kurang bisa menghargai orang lain, mungkin karena pengaruh lingkungan pekerjaannya yang lebih dominan dengan orang-orang berpangkat tinggi. Saya tidak pernah bisa menebak apa yang sebenarnya ayah inginkan,, dia selalu berkata "ini demi kamu kamu juga nantinya" tapi terkadang caranya tidak pernah bisa saya terima,, bahkan sering membuat saya menangis karena hal-hal yang ayah inginkan. Atau mungkin dia terlalu protect terhadap saya, sehingga terkadang memberikan ancaman atau teguran, itu lah kesalahanya terkadang pikiranya terlalu panjang kedepan, sahingga berpikiran yang aneh-aneh.
Ibu bilang, "kalo kamu punya temen kenalkan sama orang rumah, supaya bisa di arahkan". Rasanya enggan melakukan itu,, bukan karena malu,, tapi karena saya sudah paham watak-watak ibu dan ayah, mereka tidak akan melakukan apa yang di katakan, apalagi jika pertama bertemu, mereka lebih sering menjaga jarak, itu yang sangat saya BENCI.
Kamis, 18 November 2010
apa anda tahu ?
27 jam yang lalu saya memang sedikit jengkel dengan anda
berbeda dengan sekarang,, saat ini...
padahal sebelumnya saya ingin menghampiri anda dan lupakan saja masalah kemaren,, tapi anda berlalu begitu saja...
dan katanya "lagi dirumah temen"..
apakah anda peka, jika :
saya tidak akan berdiri dengan gesit ketika anda berkata "pulang ya"
saya jarang sekali berkata "pulang yu!" sebelum anda yang berkata seperti itu
anda perlahan pergi, penglihatan ini selalu tertuju pada anda
saya terdiam di dalam kamar dan tak mengantarkan anda pulang
saya berkata "anterin yu!"
saya berkata "ada dimana? kuliah gak?"
saya bisa merasa ada sesuatu jika :
anda terdiam
saya bertanya, anda hanya menjawab "gak tau"
anda berkata "bodo amat"
anda berlalu begitu saja
tak membalas sms
mereject panggilan dari saya